Seharusnya Aku Tidak Menyapa Senyuman Itu

Februari 28, 2018

Pagi ini matahari seakan bersinar lebih terang dari biasanya, atau mungkin ini hanya perasaanku saja. Namun memang, sungguh matahari pagi ini sangatlah cerah, aku biasa bangun pukul 6 setelah sebelumnya bangun subuh kemudian tidur lagi. Kemudian aku melihat ke arah timur matahari masih 3 cm di atas horizon. Tetapi pagi ini berbeda, matahari sepertinya berada 5 cm di atas horizon ketika aku bangun pagi ini, bahkan saat itu baru pukul 5 lewat 46 menit. Baiklah, sepertinya pikiranku sedang kacau pagi ini. Oh, mungkin ini karena mimpiku malam tadi. Mimpi ini terus muncul sejak aku memutuskan untuk berkenalan dengan teman baruku. Ah sial, seharusnya aku tidak mengingat hal itu lagi.

Semua berawal kira-kira beberapa waktu yang lalu, saat itu aku bertemu dengan sebuah senyuman, senyuman yang sangat berbeda dari beberapa senyuman yang sering aku sapa. Senyum biasa saja yang entah mengapa terasa aneh setiap kali muncul di pikiranku. Sebenarnya aku tidak punya hak untuk membicarakan senyuman ini, tapi tak apalah, anggap saja si pemilik tidak tahu. Sungguh aneh, aku tidak pernah merasa seperti ini, tidak seperti halnya saat aku mendapat skin mahal hero game online favoritku lewat roullete. Memang sih rasanya sama, tetapi ada sedikit perbedaan. Entah apa, tapi ini terasa lebih dari itu. Mungkin lebih seperti mendapat penta kill dalam sebuah match, yang selama ini belum pernah aku dapatkan. Meskipun sebenarnya, mendapat quad kill saja sudah cukup membuatku berteriak bahagia.

Dari awal memang, seharusnya aku tidak menyapa senyuman itu. “Itu bukan untukmu dasar kau bodoh”. Hampir setiap hari pikiranku berkata demikian, seakan ia tidak rela aku menyapa senyuman indah itu. Walaupun memang, sebenarnya itu bukan untukku. Dasar sial, seharusnya aku mendengarkan apa yang dikatakannya. “Hah, apa sekarang kau menyesal ?”. Oh tidak, aku mulai bicara pada diriku sendiri, ini masih pagi seharusnya aku mandi dan pergi kuliah. “Kau tahu, baru saja kemarin kau berkenalan dengan teman barumu itu. Dan menurutku, sekaranglah saatnya bagimu”. Aku merasa sangat bodoh, rasanya seperti aku melakukan build item magic untuk tipe hero physical. Kesalahan yang membuatku menyesal, meskipun hanya satu match.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images