H-1 Man (Ini Bukan Kisah Pahlawan)

Februari 25, 2018


Kalau saja ada sebutan superhero untuk orang yang selalu mengerjakan tugas di satu hari sebelum tugas itu dikumpulkan, mungkin nama H-1 Man sangat cocok disematkan padanya. Kalau superhero lain berjuang melawan penjahat untuk menyelamatkan dunia, maka berbeda dengan H-1 Man. Dia berjuang mengerjakan tugas untuk menyelamatkan IP-nya.

Kisah ini dimulai ketika dunia sedang dalam masa damai. Tetapi kedamaian itu tiba-tiba berubah ketika serbuan Tugas dari Planet Dosen menyerang bumi. Manusia hanya diberi waktu tujuh hari untuk menyerah. Hanya ada satu pahlawan yang dapat menghentikan semua ini, tetapi ketika hal ini terjadi ia sedang berlatih di gunung QWERTY (dibaca = males-malesan sambil maen game). Hari penentuan semakin dekat, sang pahlawan masih terus berjuang menyelesaikan daily quest dan push rank karena akun game-nya masih rank silver 4. Semua itu dilakukannya untuk mendapatkan sebuah kekuatan besar yang disebut ‘keniatan’. Dikisahkan bahwa ‘keniatan’ adalah sumber kekuatan yang paling besar di bumi, hanya orang dengan rasa niat yang tinggi saja yang bisa memilikinya.

Berbeda dengan pahlawan di komik atau film yang memiliki heroine yang setia mendukung sang pahlawan untuk memerangi kejahatan, sang pahlawan di kisah ini tidak memilikinya, karena ia harus fokus untuk menyelamatkan dunia (halah -_-). Satu hari menuju hari penentuan tiba, sang pahlawan maju berjalan dengan sangat percaya diri, dia telah mendapatkan apa yang telah ia cari. Dari belakang punggungnya, ia mengeluarkan sebuah senjata yang sangat ampuh, senjata itu disebut kuota. Kuota merupakan sebuah senjata yang bisa digunakan untuk memanggil Mbah google, Jin yang mengetahui semuanya. Dengan bantuan Mbah google, ia berhasil mengeluarkan jurus 5 daftar pustaka. Pertarungan semakin sengit, serbuan tugas yang memiliki jurus 3 halaman 1000 kata, bisa saja membuatnya langsung terkapar, tetapi ia berhasil menghindar dengan jurus ajian bodynote. Ia berjuang mati-matian untuk menghalau semua serangan tugas itu. Hingga akhirnya tugas itu berhasil dikalahkan. 

Perlu diingat, kisah diatas adalah kisah fiksi. Saya bukan bermaksud untuk membuat persepsi kalian tentang tugas berubah menjadi bayangan sebuah monster raksasa, tetapi bagaimana kalian bisa berjuang menghadapi tugas itu, meskipun rasa malas menghadang.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images